Catatan Mama Naufa

sumber: google.com/ website Nasty Tanggal 25 November 2017, adalah hari guru nasional dan HUT PGRI. PGRI memperingati hari ulang tahunnya yang ke 72. Ini adalah peringatan HUT PGRI dan hari guru nasional ke lima yang saya hadiri, berarti sudah lima tahun saya menjadi seorang guru, tepatnya guru honorer. Lima tahun sudah saya mengabdi menjadi guru. Bagi saya, waw lima tahun itu bukan waktu yang sebentar lho, tapi saya sudah bisa menjalaninya. Lima tahun itu kalau kredit mobil sudah lunas , lima tahun itu kalau anak kecil sudah sekolah di PAUD dan bisa main prosotan. Apa yang sudah saya lakukan selama lima tahun kebelakang ? Sudahkah saya menjadi guru yang baik? Ataukah sebaliknya? Saya ini termasuk guru yang masih junior lho di sekolah. Guru-guru yang lain ada yang sudah 15 tahun mengabdi sebagai guru honorer! That's emejing Bagi yang punya cita-cita atau ingin berkarir di dunia pendidikan jadi guru, berikut ini akan saya ceritakan suka duka menjadi seorang guru, terutam

sumber: tribunnews.com Baru tadi pagi baca berita itu, dan akohh terguncyanggg ! Sebagai salah satu konsumen setia, walaupun belum garis keras banget ada rasa bingung sekaligus kecewa juga sih. Bingung ini berita yang bilang Kangen Water hoax ini hoax bukan?  Kan lagi musim tuh hoax teriak hoax. Kecewa. kalo ini bener berarti saya selama beberapa bulan berlangganan Kangen Water dibohongin dong? Jadi ini cuma minum air putih biasa seperti air yang digodog ibu saya di rumah? Terangkanlaaaaah..... Di medsos juga ada yang membuli, tapi ada juga yang membela Kangen Water dan bilang "ya, kangen water itu HOAKS ( Harapan Orang Akan Kesehatan Sejati)" ah sa ae. sungguh membingungkan hidup di jaman now. Awalnya saya juga nggak begitu peduli sama yang namanya Kangen Water ini . Tapi setelah tetangga saya usaha Kangen Water, dia sampe beli mesinnya langsung yang muahal itu, dan banyak saudara saya juga yang minum, ya saya jadi terkintil-kintil juga akhirnya. Apalagi

Assalamu'alaikum... Halo sista-sista dan mommy-mommy ketjeh semuanya!  Kali ini saya mau me review brush set dari salah satu brand kosmetik lokal yang mengusung konsep halal yaitu Zoya. Jadi ceritanya, salah satu benda yang saya idam-idamkan dan saya impi-impikan serta saya bayang-bayangkan sejak saya mulai tertarik dan belajar make up adalah brush set. Pengen deh rasanya punya brush lengkap kayak para beauty vlogger di YouTube itu, tapi kalo lihat harga merek brush-brush yang mereka pakai seperti Sigma, Zoeva dll aduh gaq quath. Walaupun mereka banyak menyarankan merek-merek brush yang terjangkau (menurut mereka) seperti Masami Shouko, Real Techniques dll, tetep aja bagi saya belum quath. Kalo dulu jangankan mau (ke)beli brush set, beli deodoran aja cuma yang sachetan. Sampai lulus kuliah, aplikator make up yang saya punya cuma spons, itu juga bawaan dari bedak. Hiks Brush set pertama yang saya punya adalah yang Hello Kitty kemasan kaleng yang warna pink

Pembeli: "Ini bu bayarnya." Penjual: "Eh neng, maap gak nerima uang recehan kecil." Pembeli: "Lho kenapa bu? Inikan sama-sama duit juga?" Penjual: "Nggak deh pokoknya duit seratus dua ratusan perak udah nggak laku!"  Pembeli : "Waduh Yaudah deh saya nggak jadi beli" (ngeloyor sambil berharap dipanggil lagi sama tuh ibu-ibu) Penjual: "Yaudah kagak papa nggak beli juga biarin (pasang muka datar) " Pembeli: "@#$%^&*()!@[]?-%^*($#%^*" itulah sepenggal percakapan antara seorang ibu penjual gado-gado dan salah satu (calon) pembelinya, nama keduanya sengaja disamarkan.  ada yang aneh nggak sih? Please bilang aneh doooong..... Pedagang kok nggak mau duit sih?  Pedagang kok milih dagangannya nggak laku ketimbang harus menerima uang recehan dalam hal ini nominal 100 dan 200 rupiah. Padahal itu uang emisi terbaru lho, pemerintah aja masih mengeluarkan uang-uang te