Recehan, Sereceh itu kah?








Pembeli: "Ini bu bayarnya."

Penjual: "Eh neng, maap gak nerima uang recehan kecil."

Pembeli: "Lho kenapa bu? Inikan sama-sama duit juga?"

Penjual: "Nggak deh pokoknya duit seratus dua ratusan perak udah nggak laku!" 

Pembeli : "Waduh Yaudah deh saya nggak jadi beli" (ngeloyor sambil berharap dipanggil lagi sama tuh ibu-ibu)

Penjual: "Yaudah kagak papa nggak beli juga biarin (pasang muka datar) "

Pembeli: "@#$%^&*()!@[]?-%^*($#%^*"


itulah sepenggal percakapan antara seorang ibu penjual gado-gado dan salah satu (calon) pembelinya, nama keduanya sengaja disamarkan. 

ada yang aneh nggak sih?

Please bilang aneh doooong.....

Pedagang kok nggak mau duit sih?
 Pedagang kok milih dagangannya nggak laku ketimbang harus menerima uang recehan dalam hal ini nominal 100 dan 200 rupiah. Padahal itu uang emisi terbaru lho, pemerintah aja masih mengeluarkan uang-uang tersebut, lha ini kok bisa-bisanya rakyatnya yang jelas-jelas hidup di negara Indonesia menolak uang yang sah dan bilang pecahan itu udah nggak laku? 
Sungguh teeerlaaaluhhhh.

Entah siapa yang memulai 'ke(tidak)bijakan' tersebut, yang jelas sudah cukup lama di daerah tempat tinggal saya, semua warung-warung menolak menerima uang recehan kecil, minimal 500 lah baru diterima, kalo dibawah 500 yah udah simpen aja buat kerokan deh!
Ya buat sebagian orang sih mungkin nggak masalah, tapi bagi saya ini ganggu banget deh.
Kenapa?
Soalnya celengan saya isinya recehan semua (nangis guling-guling).

Mereka berargumen, ngapain nerima duit cepe an, orang harga barang-barang yang dijual di warung juga udah nggak ada yang harganya cepe. 

Yakali dulu ibu-ibu kalo belanja di warung dapet kembalian cepe buat beli mecin. Sekarang? Nggak ada! Mecin juga minimal seribu.Hal yang lebih mengkhawatirkan lagi, uang seribuan juga sekarang langka semenjak pemerintah mengeluarkan uang pecahan dua ribu. Efeknya, bayar kencing di toilet umum pun jadi dua ribu.

Tapi tenang ibu-ibu, nggak usah khawatir, saya kasih tau tips buat uang recehan kita di celengan jadi laku lagi.
Mau tau?

Caranya dengan belanja ke minimarket aja kalau bawa duit recehan (itupun kalo nggak malu, hahaha). Mereka sebenarnya lebih toleran sama uang-uang receh gitu. Pernah waktu itu seorang teman saya belanja di salah satu i*d*ma*et dan bayarnya pakai recehan semua, ada kali jumlahnya seratus ribu, tapi mereka nerima kok nggak ngedumel.  Ya mereka butuh juga buat kembalian kali. Kalau dulu gencar banget uang kembalian receh itu diminta buat disumbangkan, kalo sekarang saya ngerasa mereka lebih berusaha untuk memberikan uang kembalian pembelinya. Gara-gara banyak diprotes kali ya?

Ada yang mengalami hal yang sama seperti saya?

Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis & Review Novel Anak Rantau A. Fuadi

Review : NYU Créme Hair Colour untuk Menutupi Uban

Review Mama Bear Teh Pelancar ASI