Momen Hari Guru untuk Guru Honorer

sumber: google.com/ website Nasty


Tanggal 25 November 2017, adalah hari guru nasional dan HUT PGRI. PGRI memperingati hari ulang tahunnya yang ke 72. Ini adalah peringatan HUT PGRI dan hari guru nasional ke lima yang saya hadiri, berarti sudah lima tahun saya menjadi seorang guru, tepatnya guru honorer.
Lima tahun sudah saya mengabdi menjadi guru. Bagi saya, waw lima tahun itu bukan waktu yang sebentar lho, tapi saya sudah bisa menjalaninya. Lima tahun itu kalau kredit mobil sudah lunas , lima tahun itu kalau anak kecil sudah sekolah di PAUD dan bisa main prosotan.

Apa yang sudah saya lakukan selama lima tahun kebelakang ? Sudahkah saya menjadi guru yang baik? Ataukah sebaliknya?
Saya ini termasuk guru yang masih junior lho di sekolah. Guru-guru yang lain ada yang sudah 15 tahun mengabdi sebagai guru honorer! That's emejing

Bagi yang punya cita-cita atau ingin berkarir di dunia pendidikan jadi guru, berikut ini akan saya ceritakan suka duka menjadi seorang guru, terutama guru honorer. Baca sampai habis yaa...

Duka
Gaji dan Kesejahteraan

Beberapa puluh tahun yang lalu, jarang banget ada orang yang mau jadi guru, padahal dulu jadi guru itu mudah banget dan langsung diangkat sebagai PNS. Kenapa? Ya karena dulu gaji guru itu kecil banget, bahkan cuma dibayar pakai beberapa liter beras.
Tapi beberapa tahun belakangan, profesi guru itu jadi primadona. Apalagi setelah adanya sertifikasi guru, jurusan keguruan laris manis. Para guru jadi rebutan untuk dilamar jadi mantu. Kesejahteraan guru pun meningkat. Kalau dulu, pak Umar Bakri hanya mengayuh sepeda tua, kini nggak jarang kita melihat guru yang bawa mobil ke sekolah, ya minimal motor lah.

Eits, tapi nggak semua seperti itu lho. Apalagi kalau guru yang mengawali karier jadi guru honorer dulu. Karena jaman sekarang susah banget jadi guru PNS yang dapat gaji dan tunjangan dari pemerintah. Kalaupun ada lowongan cpns, itupun pesertanya bejibun, lawannya ratusan ribu orang dan tesnya nggak semudah mijitin plastik bubble wrap.
Gaji pertama saya sebesar 200 ribu rupiah per bulan. Sampai tahun ke lima saya mengalami satu kali kenaikan gaji, yaitu sekarang 250 ribu rupiah per bulan. Gimana? Hehehe
Dibilang besar ya nggak, dibilang kecil ya kecil banget : D
tanpa jenjang karier dan jaminan kesehatan, serta tanpa payung hukum yang melindungi.

sumber: google.com/ sertifikasiguru

Kalau ada guru honorer ya mengeluh dan menyuarakan aspirasi pengen dapat gaji yang lebih layak. Paling juga solusinya, kalo mau gaji gede ya resign aja deh jadi guru lalu kerja di perusahaan. Duh, siapa sih yang nggak pengen digaji yang layak. Tapi kalau semua resign , siapa yang mau melanjutkan tugas mendidik para guru yang pensiun kalau semua sarjana pendidikan lebih memilih bekerja di perusahaan yang lebih manusiawi gajinya?
Jadi prinsip kami para guru honorer adalah, biar sedikit asal berkah.

Suka
Awet muda

Pernah nggak kita ketemu sama guru kita sewaktu SD, SMP atau SMA di jalan dan kita liat kok mereka segitu aja? Padahal kita ini muridnya dan kok sekarang jadi kayak seumuran yah :D
Karena guru bergaul dengan yang lebih muda mungkin jadi kebawa sama kid-kid jaman now yah :D
Apalagi saya yang mengajar di SD setiap hari seperti mengasuh anak-anak. Harus selalu ceria di depan anak. Bernyanyi dan tertawa bersama mereka. Tapi ya namanya juga anak-anak, apalagi banyak seringkali susah untuk diatur dan bikin ugh ugh ugh pokoknya.

Tapi guru-guru sekarang mesti lebih hati-hati lho dalam mendidik murid. Karena orangtua murid sekarang sangat reaktif . Jangankan anaknya dipukul atau dicubit, PR anaknya disalahkan oleh guru aja ada orangtua yang langsung datang ke sekolah untuk minta klarifikasi.



Itulah pengalaman saya selama menjadi seorang guru. Kedepannya semoga guru-guru di indonesia semakin profesional dalam mendidik dan mengajar, serta untuk para guru honorer , semoga tak lagi dianggap sebagai manusia setengah guru.

Dirgahayu PGRI
Selamat Hari Guru Nasional







Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis & Review Novel Anak Rantau A. Fuadi

Review : NYU Créme Hair Colour untuk Menutupi Uban

Review Mama Bear Teh Pelancar ASI