Cara Membuat NPWP Istri
Assalamualaikum sista dan mommy ketjeh semuanya:-)
Seperti judulnya , kali ini saya mau sharing pengalaman saya bikin NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) untuk istri. Mungkin sista atau mommy ketjeh ada yang perlu bikin NPWP juga.
Apa aja sih persyaratannya? Yuk dibaca sampai habis ya :-)
Sebenarnya sih saya udah lama pengen bikin NPWP, cuma situasi dan kondisi yang belum memungkinkan ciaelah.
Kata orang-orang, sebenarnya bikin NPWP itu gampang, cepat dan gratis. Cuma ngantrinya puanjaaaaaang kayak episode sinetron tukang bubur naik haji. Udah gitu jumlah pendaftar tiap harinya dibatasin lagi. Makanya orang pada rela datang dan antri di kantor pajak dari subuh, literally subuh jam 5 pagi sudah mengantri. Padahal kantor buka jam 8. Wowwww emejiiing.
Lah ngapain capek -capek ngantri? Kan bikin NPWP jaman now bisa online, nggak perlu ngantri dan hasilnya bisa langsung dikirimkan ke alamat rumah kita, beress.
Etapi ternyata kenyataan tidak semudah itu Bulgoso!
Saya mencoba daftar NPWP secara online, tapi ditolak. Alasannya, saya sudah menikah. Jadi katanya wanita yang sudah bersuami itu NPWP nya nginduk ke suami. Jadi saya disuruh untuk datang langsung ke KPP pratama dan membawa dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
Saya coba googling dan dapat beberapa penjelasan. Sebenarnya ada tiga jalan NPWP bagi seorang istri, yaitu :
1. Istri nggak usah bikin NPWP juga nggak papa , cukup suami aja yang punya NPWP. Karena kewajiban bayar pajak itu ada pada kepala keluarga, jadi yowes istri mah kalem ae.
Nahloh , gimana kalo saya istri yang bekerja dan kantor minta NPWP atas nama saya sendiri? Kalo gitu, ada cara yang kedua yaitu :
2. Istri bikin NPWP dengan nomor yang sama dengan NPWP suami, tapi atas nama istri. Itu mungkin yang dinamakan menginduk kepada suami.
Ada lagi cara ketiga kalo kita pengen punya NPWP yang berbeda dengan suami, yaitu :
3. Istri mengajukan permohonan pembuatan NPWP yang terpisah dengan suami, dengan syarat menandatangani surat permohonan pemisahan NPWP ditandatangani diatas materai 6.000.
Nah diantara ketiga pilihan diatas, kayaknya yang paling cocok buat saya itu nomor 2. Oke, pagi itu sekitar jam setengah 6 pagi masih gelap, saya dan suami berangkat ke KPP Pratama Serang. Bismillah moga belum kehabisan nomor antrian dan kartunya bisa langsung cepat jadi.
Kebayang lah subuh-subuh naik motor dinginnya menusuk qalbu hikz. Tapi jalanan sih udah rame banget dan mungkin bagi mereka sih jam setengah 6 pagi itu udah siang dan mesti buru-buru supaya nggak kejebak macet yang lebih parah.
Jam 6.20 sampai di KPP Pratama Serang dan terkejud, ternyata cerita itu bukan isapan jempol belaka. Parkiran motor udah lumayan penuh hahaha. Di depan pintu utama, ada pak Satpam yang duduk dan mengarahkan para pendaftar. Sekarang KPP Pratama Serang itu dibagi dua, yaitu KPP Pratama Serang Barat untuk warga Kota Serang yang ada di sebelah kiri pintu masuk, dan KPP Pratama Serang Timur untuk warga Kabupaten Serang yang tempatnya di sebelah kanan pintu masuk.
Saya diminta memperlihatkan EKTP asli dan mengisi daftar hadir. Alhamdulillah dapat nomor antrian 24, lumayan lah saya pikir udah ratusan karena udah rame diluar. Itu pengaruh KPP Pratama dibagi dua, jadi pendaftar nggak begitu numpuk.
Setelah mengisi daftar hadir, saya dikasih formulir permohonan NPWP dan diminta menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk NPWP istri yang menginduk suami, yaitu :
1. Fotokopi ektp saya
2. Fotokopi ektp suami
3. Fotokopi NPWP suami, dan
4. Fotokopi kartu keluarga
Singkat cerita, dua jam kami menunggu di dalam kantor baru yang menurut saya bagus banget. Jauh dari kesan formal kantor pemerintah seperti biasanya. Loketnya tersedia cukup banyak, disediakan juga loker charger hp yang masing-masing kotak dikasih kunci. Tapi di dalam sini dingin biyanget uy.
Setelah jam 8, loket mulai dibuka dan nomor antrian asli mulai dibagikan. Persyaratan dicek satu persatu oleh petugas KPP Pratama. Waktu giliran saya dicek, si mbak petugas nanya pekerjaan saya di KTP sebagai guru, statusnya masih honorer atau PNS? Saya jelaskan bahwa saya CPNS, dan butuh NPWP untuk salah satu persyaratan pemberkasan gaji nanti. Saya terus berdoa dalam hati moga nggak dipersulit ya Allah.
Dia bilang kalo untuk PNS, nggak bisa menginduk ke suami, jadi saya harus bikin NPWP sendiri. Dia juga minta saya melampirkan bukti kalo saya ini CPNS. Waduh, gimana ya! SK CPNS belum ada. Solusinya print out aja lampiran pengumuman kelulusan CPNS dari BKPSDM. Baiqlah, nomor antrian saya ditahan dulu dan mesti nyari tempat fotokopian yang sudah buka buat ngeprint.
Srat sret srooot, kita udah balik nih ke petugas tadi ngasih print out pengumuman resmi kelulusan CPNS . Udah seneng dong, eh ternyata ada lagi yang kurang yaitu diminta materai 6.000 untuk menandatangani surat permohonan pengajuan NPWP yang berbeda dari suami. Masya Allah, kok ya nggak bilang daritadi tho sekalian kita beli di fotokopian kan cukup jauh bolak naik motor.
Tapi sabaaaaaarrr sabaaaaaarrr ini ujian. Untungnya suamiqu siaga biyanget, suami yang cari materai saya tunggu aja. Bukan apa-apa sih, soalnya kalo saya ikut juga nanti tambah lelet dan ribet bikin suami saya naek darah hahaha.
Print out udah, materai udah. Duh degdegan nih apalagi yang kurang ya. Kita ke mbak tadi, dan dia keluar ruangan. Pendaftar yang lain marah-marah karena antrian di belakang panjang banget. Nomor antrian saya juga udah kelewat jauh banget. Ternyata dia manggil satpam untuk mengantar saya menerobos antrian yang udah kelewat jauh.
Alhamdulillah saya bisa duduk di kursi loket pelayanan. Ditanya beberapa pertanyaan dan dalam waktu sekitar 10 menit saja kartu NPWP saya sudah jadi. Yeayyyyy alhamdulillah nggak sia-sia berangkat subuh-subuh kedinginan, nunggu berjam-jam dan bolak-balik melengkapi persyaratan terbayar sudah.
Terima kasih yang tiada terkira juga untuk suami tercintah yang sudah menjadi relawan obar abir ucak acik utak ubleng hihihi.
Kesimpulan
Bikin NPWP istri itu mudah dan cepat juga kok
ASALKAN
1. Lengkapi persyaratannya
2. S.A.B.A.R kuncinya
Semoga bermanfaat ya :-)
Seperti judulnya , kali ini saya mau sharing pengalaman saya bikin NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) untuk istri. Mungkin sista atau mommy ketjeh ada yang perlu bikin NPWP juga.
Apa aja sih persyaratannya? Yuk dibaca sampai habis ya :-)
Sebenarnya sih saya udah lama pengen bikin NPWP, cuma situasi dan kondisi yang belum memungkinkan ciaelah.
Kata orang-orang, sebenarnya bikin NPWP itu gampang, cepat dan gratis. Cuma ngantrinya puanjaaaaaang kayak episode sinetron tukang bubur naik haji. Udah gitu jumlah pendaftar tiap harinya dibatasin lagi. Makanya orang pada rela datang dan antri di kantor pajak dari subuh, literally subuh jam 5 pagi sudah mengantri. Padahal kantor buka jam 8. Wowwww emejiiing.
Lah ngapain capek -capek ngantri? Kan bikin NPWP jaman now bisa online, nggak perlu ngantri dan hasilnya bisa langsung dikirimkan ke alamat rumah kita, beress.
Etapi ternyata kenyataan tidak semudah itu Bulgoso!
Saya mencoba daftar NPWP secara online, tapi ditolak. Alasannya, saya sudah menikah. Jadi katanya wanita yang sudah bersuami itu NPWP nya nginduk ke suami. Jadi saya disuruh untuk datang langsung ke KPP pratama dan membawa dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
Saya coba googling dan dapat beberapa penjelasan. Sebenarnya ada tiga jalan NPWP bagi seorang istri, yaitu :
1. Istri nggak usah bikin NPWP juga nggak papa , cukup suami aja yang punya NPWP. Karena kewajiban bayar pajak itu ada pada kepala keluarga, jadi yowes istri mah kalem ae.
Nahloh , gimana kalo saya istri yang bekerja dan kantor minta NPWP atas nama saya sendiri? Kalo gitu, ada cara yang kedua yaitu :
2. Istri bikin NPWP dengan nomor yang sama dengan NPWP suami, tapi atas nama istri. Itu mungkin yang dinamakan menginduk kepada suami.
Ada lagi cara ketiga kalo kita pengen punya NPWP yang berbeda dengan suami, yaitu :
3. Istri mengajukan permohonan pembuatan NPWP yang terpisah dengan suami, dengan syarat menandatangani surat permohonan pemisahan NPWP ditandatangani diatas materai 6.000.
Nah diantara ketiga pilihan diatas, kayaknya yang paling cocok buat saya itu nomor 2. Oke, pagi itu sekitar jam setengah 6 pagi masih gelap, saya dan suami berangkat ke KPP Pratama Serang. Bismillah moga belum kehabisan nomor antrian dan kartunya bisa langsung cepat jadi.
Kebayang lah subuh-subuh naik motor dinginnya menusuk qalbu hikz. Tapi jalanan sih udah rame banget dan mungkin bagi mereka sih jam setengah 6 pagi itu udah siang dan mesti buru-buru supaya nggak kejebak macet yang lebih parah.
Jam 6.20 sampai di KPP Pratama Serang dan terkejud, ternyata cerita itu bukan isapan jempol belaka. Parkiran motor udah lumayan penuh hahaha. Di depan pintu utama, ada pak Satpam yang duduk dan mengarahkan para pendaftar. Sekarang KPP Pratama Serang itu dibagi dua, yaitu KPP Pratama Serang Barat untuk warga Kota Serang yang ada di sebelah kiri pintu masuk, dan KPP Pratama Serang Timur untuk warga Kabupaten Serang yang tempatnya di sebelah kanan pintu masuk.
Saya diminta memperlihatkan EKTP asli dan mengisi daftar hadir. Alhamdulillah dapat nomor antrian 24, lumayan lah saya pikir udah ratusan karena udah rame diluar. Itu pengaruh KPP Pratama dibagi dua, jadi pendaftar nggak begitu numpuk.
Setelah mengisi daftar hadir, saya dikasih formulir permohonan NPWP dan diminta menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk NPWP istri yang menginduk suami, yaitu :
1. Fotokopi ektp saya
2. Fotokopi ektp suami
3. Fotokopi NPWP suami, dan
4. Fotokopi kartu keluarga
Singkat cerita, dua jam kami menunggu di dalam kantor baru yang menurut saya bagus banget. Jauh dari kesan formal kantor pemerintah seperti biasanya. Loketnya tersedia cukup banyak, disediakan juga loker charger hp yang masing-masing kotak dikasih kunci. Tapi di dalam sini dingin biyanget uy.
 |
| KPP Pratama Serang Timur |
Setelah jam 8, loket mulai dibuka dan nomor antrian asli mulai dibagikan. Persyaratan dicek satu persatu oleh petugas KPP Pratama. Waktu giliran saya dicek, si mbak petugas nanya pekerjaan saya di KTP sebagai guru, statusnya masih honorer atau PNS? Saya jelaskan bahwa saya CPNS, dan butuh NPWP untuk salah satu persyaratan pemberkasan gaji nanti. Saya terus berdoa dalam hati moga nggak dipersulit ya Allah.
Dia bilang kalo untuk PNS, nggak bisa menginduk ke suami, jadi saya harus bikin NPWP sendiri. Dia juga minta saya melampirkan bukti kalo saya ini CPNS. Waduh, gimana ya! SK CPNS belum ada. Solusinya print out aja lampiran pengumuman kelulusan CPNS dari BKPSDM. Baiqlah, nomor antrian saya ditahan dulu dan mesti nyari tempat fotokopian yang sudah buka buat ngeprint.
Srat sret srooot, kita udah balik nih ke petugas tadi ngasih print out pengumuman resmi kelulusan CPNS . Udah seneng dong, eh ternyata ada lagi yang kurang yaitu diminta materai 6.000 untuk menandatangani surat permohonan pengajuan NPWP yang berbeda dari suami. Masya Allah, kok ya nggak bilang daritadi tho sekalian kita beli di fotokopian kan cukup jauh bolak naik motor.
Tapi sabaaaaaarrr sabaaaaaarrr ini ujian. Untungnya suamiqu siaga biyanget, suami yang cari materai saya tunggu aja. Bukan apa-apa sih, soalnya kalo saya ikut juga nanti tambah lelet dan ribet bikin suami saya naek darah hahaha.
Print out udah, materai udah. Duh degdegan nih apalagi yang kurang ya. Kita ke mbak tadi, dan dia keluar ruangan. Pendaftar yang lain marah-marah karena antrian di belakang panjang banget. Nomor antrian saya juga udah kelewat jauh banget. Ternyata dia manggil satpam untuk mengantar saya menerobos antrian yang udah kelewat jauh.
Alhamdulillah saya bisa duduk di kursi loket pelayanan. Ditanya beberapa pertanyaan dan dalam waktu sekitar 10 menit saja kartu NPWP saya sudah jadi. Yeayyyyy alhamdulillah nggak sia-sia berangkat subuh-subuh kedinginan, nunggu berjam-jam dan bolak-balik melengkapi persyaratan terbayar sudah.
Terima kasih yang tiada terkira juga untuk suami tercintah yang sudah menjadi relawan obar abir ucak acik utak ubleng hihihi.
Kesimpulan
Bikin NPWP istri itu mudah dan cepat juga kok
ASALKAN
1. Lengkapi persyaratannya
2. S.A.B.A.R kuncinya
Semoga bermanfaat ya :-)
Comments
Post a Comment